MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TGT
A.
Pengertian Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT
Banyak ahli berpendapat bahwa model pembelajaran kooperatifunggul dalam membantu siswa memahami
konsep-konsep sulit. Pembelajaran kooperatif juga menurut mereka memberikan
efek terhadap sikap penerimaan perbedaan antar-individu, baik ras, keragaman
budaya, gender, sosial-ekonomi, dll.Selain itu yang terpenting, pembelajaran
kooperatif mengajarkan keterampilan bekerja sama dalam kelompok atau teamwork.
Keterampilan ini sangat dibutuhkan anak saat nanti lepas ke tengah masyarakat.
Menurut Saco (2006), dalam TGT siswa memainkan permainan-permainan dengan
anggota-anggota tim lain untuk memperoleh skor bagi tim mereka masing-masing.
Permainan dapat disusun guru dalam bentuk kuis berupa pertanyaan-pertanyaan
yang berkaitan dengan materi pelajaran. Kadang-kadang dapat juga diselingi
dengan pertanyaan yang berkaitan dengan kelompok
Menurut Davied Devrie dan keith Edward (1995) ,merupakan pembelajaran
pertama dari John Hopkins.dalam model ini kelas dibagi dalam kelompok-kelompok
kecil yng beranggotakan 3 sampain dengan 5 siswa yang berbeda-beda tingkat
kemampuan,jenis kelamin,dan latar belakang etniknya.kemudian siswa akan
bekerjasama dalam kelompok-kelompok kecilnya,pembelajaran ini hamper sama
seperti STAD dalam setiap hal kecuali satu.
Menurut Nur dan Wikandari (2000), menjelaskan bahwa TGT telah digunakan
dalam berbagai macam mata pelajaran dan paling cocok digunakan untuk mengajar
pembelajaran yang dirumuskanndengan tajam dengan satu jawaban benar seperti
perhitungan,dan penerapan berarti matematika dan fakta-fakta serta konsep IPA.
Dari beberapa pengertian diatas,
dapat kita tarik kesimpulan bahwa salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang
menempatkan siswa dalam kelompok-kelompok yang beranggotakan 3-5 siswa yang
memiliki kemampuan,melibatkan aktivitas seluruh siswa tanpa harus ada
perbedaan, melibatkan siswa sebagai tutor sebaya dan mengandung unsur permainan
dan reinforment.
TGT adalah salah satu tipe
pembelajaran kooperatif yang menempatkan siswa dalam kelompok – kelompok
belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang siswa yang memiliki kemampuan,
jenis kelamin dan suku kata atau ras yang berbeda. Guru menyajikan materi, dan
siswa bekerja dalam kelompok mereka masing – masing.
Berdasarkan apa yang diungkapkan oleh Slavin, maka model
pembelajaran kooperatif tipe TGT memiliki ciri – ciri sebagai berikut:
a. Siswa
bekerja dalam kelompok-kelompok kecil
Siswa
ditempatkan dalam kelompok-kelompok belajar yang beranggotakan 5 sampai 6 orang
yang memiliki kemampuan, jenis kelamin, dan suku atau ras yang berbeda. Dengan
adanya heterogenitas anggota kelompok, diharapkan dapat memotifasi siswa untuk
saling membantu antar siswa yang berkemampuan lebih dengan siswa yang
berkemampuan kurang dalam menguasai materi pelajaran. Hal ini akan menyebabkan
tumbuhnya rasa kesadaran pada diri siswa bahwa belajar secara kooperatif sangat
menyenangkan.
b. Games Tournament
Dalam
permainan ini setiap siswa yang bersaing merupakan wakil dari kelompoknya.Siswa
yang mewakili kelompoknya, masing – masing ditempatkan dalam meja – meja
turnamen. Tiap meja turnamen ditempati 5 sampai 6 orang peserta, dan diusahakan
agar tidak ada peserta yang berasal dari kelompok yang sama. Dalam setiap meja
turnamen diusahakan setiap peserta homogen.Permainan ini diawali dengan
memberitahukan aturan permainan. Setelah itu permainan dimulai dengan
membagikan kartu – kartu soal untuk bermain (kartu soal dan kunci ditaruh
terbalik di atas meja sehingga soal dan kunci tidak terbaca). Permainan pada
tiap meja turnamen dilakukan dengan aturan sebagai berikut. Pertama, setiap
pemain dalam tiap meja menentukan dulu pembaca soal dan pemain yang pertama dengan
cara undian. Kemudian pemain yang menang undian mengambil kartu undian yang
berisi nomor soal dan diberikan kepada pembaca soal. Pembaca soal akan
membacakan soal sesuai dengan nomor undian yang diambil oleh pemain.
Selanjutnya soal dikerjakan secara mandiri oleh pemain dan penantang sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan dalam soal. Setelah waktu untuk mengerjakan
soal selesai, maka pemain akan membacakan hasil pekerjaannya yang akan
ditangapi oleh penantang searah jarum jam. Setelah itu pembaca soal akan membuka
kunci jawaban dan skor hanya diberikan kepada pemain yang menjawab benar atau
penantang yang pertama kali memberikan jawaban benar.
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang. Disini permainan dapat dilakukan berkali – kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal.
Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain. Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua kelompok.Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang diterima oleh kelompoknya.
Jika semua pemain menjawab salah maka kartu dibiarkan saja. Permainan dilanjutkan pada kartu soal berikutnya sampai semua kartu soal habis dibacakan, dimana posisi pemain diputar searah jarum jam agar setiap peserta dalam satu meja turnamen dapat berperan sebagai pembaca soal, pemain, dan penantang. Disini permainan dapat dilakukan berkali – kali dengan syarat bahwa setiap peserta harus mempunyai kesempatan yang sama sebagai pemain, penantang, dan pembaca soal.
Dalam permainan ini pembaca soal hanya bertugas untuk membaca soal dan membuka kunci jawaban, tidak boleh ikut menjawab atau memberikan jawaban pada peserta lain. Setelah semua kartu selesai terjawab, setiap pemain dalam satu meja menghitung jumlah kartu yang diperoleh dan menentukan berapa poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh berdasarkan tabel yang telah disediakan.Selanjutnya setiap pemain kembali kepada kelompok asalnya dan melaporkan poin yang diperoleh kepada ketua kelompok.Ketua kelompok memasukkan poin yang diperoleh anggota kelompoknya pada tabel yang telah disediakan, kemudian menentukan kriteria penghargaan yang diterima oleh kelompoknya.
c. Penghargaan
Kelompok
Langkah
pertama sebelum memberikan penghargaan kelompok adalah menghitung rerata skor
kelompok. Untuk memilih rerata skor kelompok dilakukan dengan cara menjumlahkan
skor yang diperoleh oleh masing – masing anggota kelompok dibagi dengan dibagi
dengan banyaknya anggota kelompok. Pemberian penghargaan didasarkan atas rata –
rata poin yang didapat oleh kelompok tersebut. Dimana penentuan poin yang
diperoleh oleh masing – masing anggota kelompok didasarkan pada jumlah kartu
yang diperoleh oleh seperti ditunjukkan pada tabel berikut:
Tabel 2.1 Perhitungan Poin
Permainan Untuk Empat Pemain
Pemain dengan
|
Poin Bila Jumlah Kartu Yang Diperoleh
|
Top
Scorer
|
40
|
High
Middle Scorer
|
30
|
Low
Middle Scorer
|
20
|
Low
Scorer
|
10
|
Tabel 2.2 Perhitungan Poin Permainan Untuk Tiga Pemain
Pemain dengan
|
Poin Bila Jumlah Kartu Yang
Diperoleh
|
Top
scorer
|
60
|
Middle
scorer
|
40
|
Low
scorer
|
20
|
(Sumber : Slavin, 1995:90) Dengan keterangan sebagai berikut:
Top Scorer (skor tertinggi), High Middle scorer ( skor tinggi ), Low Middle
Scorer ( skor rendah ), Low Scorer ( skor terendah), ( skor sedang ).
Top Scorer (skor tertinggi), High Middle scorer ( skor tinggi ), Low Middle
Scorer ( skor rendah ), Low Scorer ( skor terendah), ( skor sedang ).
Dalam
penerapan model pembelajaran kooperatif tipe TGT ada beberapa tahapan yang
perlu ditempuh, yaitu :
1. Mengajar (teach)
Mempersentasekan atau menyajikan
materi, menyampaikan tujuan, tugas, atau kegiatan yang harus dilakukan siswa,
dan memberikan motivasi.
2. Belajar Kelompok (team study)
Siswa bekerja dalam kelompok yang
terdiri atas 5 sampai 6 orang dengan kemampuan akademik, jenis kelamin, dan ras
/ suku yang berbeda. Setelah guru menginformasikan materi, dan tujuan
pembelajaran, kelompok berdiskusi dengen menggunakan LKS. Dalam kelompok
terjadi diskusi untuk memecahkan masalah bersama, saling memberikan jawaban dan
mengoreksi jika ada anggota kelompok yang salah dalam menjawab.
3. Permainan (game tournament)
4. Permainan diikuti oleh anggota
kelompok dari masing – masing kelompok yang berbeda. Tujuan dari permainan ini
adalah untuk mengetahui apakah semua anggota kelompok telah menguasai materi,
dimana pertanyaan – pertanyaan yang diberikan berhubungan dengan materi yang
telah didiskusikan dalam kegiatan kelompok,
5. Penghargaan kelompok (team
recognition)
Pemberian penghargaan (rewards)
berdasarkan pada rerata poin yang diperoleh oleh kelompok dari permainan.
Lembar penghargaan dicetak dalam kertas HVS, dimana penghargaan ini akan
diberikan kepada tim yang memenuhi kategori rerata poin sebagai berikut.
Tabel 2.3 Kriteria Pengahrgaan
Kelompok
Kriteria ( Rerata Kelompok )
|
Predikat
|
30 sampai 39
|
Tim Kurang baik
|
40 sampai44
|
Tim Baik
|
45 sampai 49
|
Tik Baik Sekali
|
50 ke atas
|
Tim Istimewa
|
Komponen-komponen Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT, diantaranya:
1.
Komponen pertama adalah presentasi
kelas atau pengamatan langsung.presentasi kelas digunakan guru untuk
memperkenalkan materi pelajaran dengan pengajaran langsung atau diskusi ayaupun
presentasi audiovisual
2.
Komponen kedua dalam pembelajaran
TGT adalah tim.tim terdiri dari empat atau lima siswa yang mewakili seluruh
bagian dari kelas dalam hal kinerja akademik,jenis kelamin,ras dan etnisitas.
3.
Komponen ketiga adalah
permainanmpermainan disusun untuk menguji pengetahuan yang dicapai siswa dan
biasanya disusun dalam pertanyaan-pertanyaan yang relevan dengan materi dalam
presentasi kelas dan latihan lain dalam penelitian ini permainan yang digunakan
adalah rodaimpian
4.
Komponen keempat dalam
pembelajaran TGTadalah pertandingan atau Turnamen.Tournament adalah sebuah
struktur dimana permainan berlangsung.kompetisi yang seimbang ini memungkinkan
para siswa dari emua tingkat kinerja sebelumnya berkontribusi secara maksimal terhadap
skor tim mereka.
5.
Komponen terakhir adalah
penghargaan tim,gunakan imajinasi kreativitas dan variasikan penghargaan dari
waktu kewaktu
B. Langkah-langkah Model Pembelajaran
Kooperatif Tipe TGT
Langkah-langkah
model pembelajaran kooperatif tipe TGT, diantaranya:
1.
Kelompok (Team)
a.
Membentuk kelompok yang terdiri
dari 4-5 orang siswa yang anggotanya heterogen
b.
Memberitahu siswa tentang tugas
yang harus dikerjakan oleh anggota kelompok
2.
Presentasi kelas (class
Presentation)
a.
Menyampaikan tujuan pemmbelajaran
yang hendak dicapai
b.
Menghimbau siswa bahwa materi yang
disampaikan akan berguna ada saat game dan menentukan skor kelompok
c.
Menyampaikan/mempresentasukan
materi pelajaran didalam kelas
3.
Permainan (games)
a.
Membrikan games dalam bentuk
pertanyan-pertanyaan yang dirancang untuk menguji pengetahuan yang didapat
siswa dari penyajian materi
b.
Memberikan materi games dalam
dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan dalam bentuk kartu indek
c.
Memberikan dan mengumpulkan skor
kepada siswa yang menjawab benar
4.
Kompetisi (Turnamen)
a.
Membagi siswa kedalam beberapa
meja turnamen.tiga siswa tertinggi presentasinya pada meja 1,tiga siswa
selanjutnya pada meja kedua dan seterusnya
b.
Mengkoordinasikan jalannya
turnamen dengan prosedur pelaksanaan
5.
Penghargaan ( Team recognize )
a.
Mengumumkan hasil penilaian dari
pengumpulan skor turnamen
b.
Memberikan penghargaan terhadap
usaha-usaha yang telah dilakukan oleh individu maupun oleh kelompok.
Pendekatan
yang digunakan dalam TGT adalah pendekatan secara kelompok yaitu dengan
membentuk kelompok-kelompok kecil dalam pembelajaran supaya siswa
aktif.ciri-ciri pendekatan secara kelompok ditinjau dari segi:
1.
Tujuan pembelajaran yaitu
a.
Memberi kesempatan siswa untuk
mengembangkan kemampuan memecahkan masalah secara rasional
b.
Mengembangkan sikap sosial dan
semangat bergotong royong
c.
Mendinamisasikan kegiatan kelompok
dalam belajar sehingga setiap kelompok merasa memiliki tanggung jawab
d.
Mengembangkan kemampuan
kepemimpinan dalam kelompok tersebut
2.
Sosial dalam pembelajaran kelompok
kecil
a.
Anggota kelompok sadar diri
menjadi anggota kelompok
b.
Siswa sebagai anggota kelompok
memiliki rasa tanggung jawab
c.
Setiap anggota kelompok membina
hubungan yang baik dan mendorong timbulnya semangat tim
d.
Kelompok mewujudkan suatu hubungan
kerja yang kompak
3.
Guru dalam pembelajaran kelompok
yaitu
a.
Pembentukan kelompok
b.
Perencanaan tugas kelompok
c.
Pelaksanaan
d.
Evaluasi hasil belajar kelompok
Implementasi model pembelajaran TGT,
diantaranya:
1.
Pembelajaran berpusat pada siswa
2.
Proses pembelajaran dengan suasana
kompetensi
3.
Pembelajaran bersifat aktif/siswa
berlomba untuk dapat menyelesaikan persoalan
4.
Pembelajaran diterapkan dengan
pengelompokan siswa menjadi tim-tim
5.
Dalam kompetisi diterapkan tim
system poin
6.
Dalam kompetisi disesuaikan dengan
kemampuan siswa atau dikenal kesetaraan dalam kinerja akademik
7.
Kemajuan kelompok dapat diikuti
oleh seluruh kelas melalui jurnal kelas yang diterbitkan secara mingguan
8.
Dalam pemberian bimbingan guru
mengacu pada jurnal.
9.
Adanya system penghargaan bagi
siswa yang memperoleh poin banyak
C. Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif
Tipe TGT
v
Kelebihan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT,
diantaranya:
a.
Model TGT tidak hanya membuat
siswa yang cerdas lebih menonjol dalam pembelajaran,tetapi siswa yang
berkemampuan lebih rendah juga ikut aktif dan mempunyai peranan yang penting
dalam kelompokanya.
b.
Dengan model pembelajaran ini
membuat rasa kebersaan dan saling menghargai sesame anggota kelompoknya.
c.
Dalam model pembelajaran ini
membuat siswa kebih bersemangat dalam mengikuti pelajaran,karena dalam
pembelajaran ini guru menjanjikan sebuah penghargaan pada siswa atau kelompok
terbaik.
d.
Dalam pembelajaran ini membuat
siswa menjadi lebih senang dalam mengikuti pelajaran karena ada kegiatan
permainan beruoa turnamen dalam model ini
v
Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TGT,
diantaranya:
a.
Dalam model pembelajaran ini,harus
menggunakan waktu yang sangat lama
b.
Gurumenggunakan model pembelajaran
ini guru harus pandai memilih materi pelajaran yang cocok untuk model ini
c.
Guru harus mempersiapkan model ini
dengan baik sebelum diterapkan
salam sukses xllu,,, thnx
ReplyDeletetrimaksih,,,
Deleted tnggu knjungan slanjutnya,,,
smoga bermanfaat,,