qu

qu

Saturday, April 6, 2013

model kooperatif tipe jigsaw


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE JIGSAW

A.    Pengertian Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Jigsaw pertama kali dikembangkan dan diuji cobakan oleh Elliot Aroson dan teman-temannya di Universitas Texas, dan kemudian diadaptasikan oleh Slavin SanTeman-teman di Universitas John Hopkink(Arends,2001).
Pembelajaran jigsaw adalah suatu tipe pembelajaran dari beberapa anggota dalam satu kelompok yang bertanggung jawab atas bagian materi belajar dan mampu mengajarkan materi tersebut kepada anggota lain dalam kelompoknya(Arend,1997).
Teknik mengajar Jigsaw dikembangkan oleh Aroson.et.al.sebagai metode cooperative learning. Teknik ini dapat digunakan dalam pengajaran membaca, menulis, mendengar,kan ataupun berbicara. Dalam teknik ini juga, guru memperhatikan skema ini agar bahan pelajaran lebih bermakna.
Model pembelajaran kooperatif tipe jigsaw merupakan model pembelajaran kooperatif dimana siswa belajar dalam kelompok kecil yang terdiri dari 4-6 orang secara heterogen dan bekerja sama saling ketergantungan yang positif dan bertanggung jawab atas ketuntasan bagian materi pembelajaran yang harus di pelajari dan menyampaikan materi tersebut kepada anggota kelompok lain(Arend,2007).
Dari pengertian beberapa ahli diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa model pembelajaran kooperatif jigsaw didesain untuk meningkatkan rasa tanggung jawab siswa terhadap pembelajarannya sendiri dan juga pembelajaran orang lain. Siswa tidak hanya mempelajari materi yang diberikan tetapi mereka juga harus siap memberikan dan mengerjakan materi tersubut pada anggota yang lain. Dengan demikian, siswa saling tergantung dengan yang lainnya dan harus bekerja sama secara kooperatif untuk mempelajari materi yang ditugaskan.


A.  Langkah-langkah Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw
Menurut Trianto dalam buku mendesain model pembelajaran inovatif-progresif, langkah-langkah pembelajaran kooperatf tipe iniadalah:
Ø Siswa dibagi atas beberapa kelompok(tiap kelompok anggotanya 5-6 orang)
Ø Materi yang diberikan kepada kelompok siswa dalam bentuk teks yang telah dibagi-bagi menjadi beberapa subbab.
Ø Setiap anggota kelompok membaca subbab yang ditugaskan dan bertanggung jawab untuk mempelajarinya. Misalnya, jika materi yang disampaikan mengenai system eksresi. Maka seorang siswa dari satu kelompok mempelajari tentang ginjal, siswa yang lain dari kelompoknya mempelajari tentang paru-paru, begitupun siswa yang lainnya.
Ø Anggota kelompok lain yang telah mempelajari subbab yang sama bertamu dalam kelompok-kelompok ahli setelah kembali kekelompoknya bertugas mengajari teman-temannya.
Ø Pada pertemuan dan diskusi kelompok asal, siswa-siswa dikenai tagihan berupa kuis individu.
Jigsaw tipe II dikembangkan oleh Slavin (Roy Killen,1996) dengan sedikit perbedaan. Dalam palajar koperatif tipe Jigsaw, secara umum sisa dikelompokkan dengan cara heterogen dalam kemampuan. Masing-masing anggota kelompok secara acak ditugaskan untuk menjadi ahli (expert)sebagai aspek tertentu dari kelompok yang telah dikuat.
Ada perbedaan mendasar antara pembelajaran Jigsaw I dengan Jigsaw II, jika jigsaw I awalnya siswa hanya belajar konsep tertentu yang akan menjadi spesialisasinya sementara konsep-konsep yang lainnya dapat melalui diskusi yang dibentuk dengan teman-temannya. Sedangkan pada tipe Jigsaw II ini setiap siswa memperoleh kemampuan belajar secara keseluruhan konsep(sean read) sebelum ia belajar spesialisasinya intuk menjadi ekspert.
Langkah-langkah pembelajaran tipe Jigsaw II adalah:
1.    Orientasi
Pendidikan menyampaikan tujuan yang diberikan sebelum pembelajaran dimulai sebelum siswa sudah ditugasjan membaca materi pelajaran dirumah sehingga disekolah melalui kelompok ahli siswa akan lebih memantapkan lagi dengan memperdalam setiap bagian materi yang akan dipelajari.
2.    Pengelompokkan
Sebelum dikelompokkan siswa di rangking berdasarkan hasil kemampuan.
3.      Pemberian kelompok expert
Tiap kelompok diberikan konsep matematika sesuai dengan kemampuannya dalam kegiatan penelitian ini. Penilaian tersebut mempertimbangkan karakteristik materi pemaparan yang akan dijabarkan lebih lanjut dalam pelaksanaan kegiatan embelajaran.
4.    Diskusi
Setelah kelompok ahli memahami materi yang dipelajari, maka kelompok ahli kembali ke grup masing-masing.Setiap orang dalam grup memiliki keahlian masing-masing dan bertanggung jawab ntuk berbagi pengetahuan dengan teman-temanya dalam grup tersebut.
5.    Tes(penilaian)
Pada fase ini guru memberikan tes tertulis untuk dikerjakanoleh siswa yang membuat seluruh konsep yang didiskusikan.Pada tes ini siswa tidak diperkenankan untuk bekerjasama.Jika mungkin tempat duduknya agak berjauhan.
6.    Pengakuan kelompok
Penilaian pada kelompok pembelajaran Kooperatif berdasarkan skor peningkatan individu tidak didasarkanpada skor akhir yng diperoleh siswa.Setiap siswa dapat memberikan kontribusipoin maksimum pada kelompoknya didasarkan pada skor kuis mereka melampaui skor dasar mereka.

B.  Kelebihan dan Kelemahan Model Pembelajaran Kooperatif Jigsaw

v  Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, adalah:
1.    Memacu siswa untuk lebih aktif, kreatif serta bertanggungjawab terhadap proses belajarnya.
2.    Mendorong siswa untuk berfikir kritis
3.  Memberikan kesempatan kepada siswa untuk menerapkan ide yang dimiliki untuk menjelaskan materi yang dipelajari kepada siswa lain dalam kelompok tersebut.
4.    Diskusi tidak didominasi oleh siswa tertentu saja tetapi semua siswa dituntut untuk menjadi aktif dalam diskusi tersebut.
5.    Melibatkan semua anggota kelompok dalam diskusi
6.    Melatih siswa mengemukakan pendapat. Gagasan dari ide-ide.

v  Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw, adalah:
1.    Kegiatan balajar-mengajar membutuhkan lebih bnyak waktu dibandingkan metode yang lainnya.
2.    Bagi guru metode ini memerlukan kemampuan lebih karena setiap kelompok membutuhkan penanganan yang berbeda.
3.    Model ini paling cocok diterapkan di daerah yang kultur belajarnya sudah kondusif.

No comments:

Post a Comment