qu

qu

Saturday, April 6, 2013

model pembelajaran kooperatif tipe TAI


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
TIPE TAI
1.      Pengertian Model pembelajaran TAI
Model pembelajaran kooperatif tipe TAI merupakan model pembelajaran yang membentuk kelompok kecil yang heterogen dengan latar belakang cara berfikir yang berbeda untuk saling membantu terhadap siswa lain yang membutuhkan bantuan. (Suyitno,2002:9).
Pembelajaran kooperatif merupakan stategi pembelajaran yang mendorong siswa aktif menemukan sendiri pengetahuannya melalui ketrampilan proses (Henny, 2003:20).
Disamping itu dapat meningkatkan partisipasi siswa dalam kelompok kecil. Siswa yang pandai dapat mengembangkan kemampuan dan ketrampilannya, sedangkan siswa yang lemah dapat terbantu menyelesaikan permasalahan yang dihadapi.
Ciri khas tipe  TAI adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru. Terjemahan bebas dari TAI adalah Bantuan Individual dalam kelompok (bidak) dengan karakteristik dahwa tanggung jawab delajar adalah pada siswa. Oleh karena itu siswa harus membangun pengetahuan tidak menerima bentuk jadi dari guru (Driver,1980).
2.      Sintak model pembelajaran TAI
Menurut slavin (1985) langkah-langkah pembelajaran TAI adalah sebagai berikut :
1)      Buat kelompok heterogen dan berikan bahan ajar berupa modul
2)      Siswa belajar kelompok dengan dibantu oleh siswa yang pandai
3)      Anggota kelompok secara individual saling bertukar jawaban, saling berbagi sehingga terjadi diskusi
4)      Penghargaan kelompok dan refleksi serta tes formtif

LANGKAH-LANGKAH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI
1.      Guru menyiapkan materi bahan ajar yang akan diselesaikan oleh kelompok siswa.
2.      Guru memberikan pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu. (Mengadopsi komponen Placement Test).
3.      Guru memberikan materi secara singkat. (Mengadopsi komponen Teaching Group).
4.      Guru membentuk kelompok kecil yang heterogen tetapi harmonis berdasarkan nilai ulangan harian siswa, setiap kelompok 4-5 siswa. (Mengadopsi komponen Teams).
5.      Setiap kelompok mengerjakan tugas dari guru berupa LKS yang telah dirancang sendiri sebelumnya, dan guru memberikan bantuan secara individual bagi yang memerlukannya. (Mengadopsi komponen Team Study).
6.      Ketua kelompok melaporkan keberhasilan kelompoknya dengan mempresentasikan hasil kerjanya dan siap untuk diberi ulangan oleh guru. (Mengadopsi komponen Student Creative).
7.      Guru memberikan post-test untuk dikerjakan secara individu. (Mengadopsi komponen Fact Test).
8.      Guru menetapkan kelompok terbaik sampai kelompok yang kurang berhasil (jika ada) berdasarkan hasil koreksi. (Mengadopsi komponen Team Score and Team Recognition).
9.      Guru memberikan tes formatif sesuai dengan kompetensi yang ditentukan.
  
Menurut slavin (1995:101-104) model pembelajaran TAI memiliki 8 komponen yaitu :
1)      Teams yaitu pembentukan kelompok heterogen yang terdiri atas 4-5 orang siswa
2)      Placement test yaitu pemberian pre-test kepada siswa atau melihat rata-rata nilai harian siswa agar guru mengetahui kelemahan siswa pada bidang tertentu.
3)      Curiculum materials yaitu siswa bekerja secara individual tentang materi kurikulum.
4)      Team study yaitu tahapan tindakan belajar yang harus dilaksanakan oleh guru dan kelompok pada siswa yang membutuhkan bantuan.
5)      Team scores and teams recognition yaitu pemberian skor atau penghargaan terhadap hasil kerja kelompok dalam menyelesaikan tugas.
6)      Teaching group yaitu pemberian meteri secara singkat oleh guru sebelum pemberian tugas.
7)      Fact test yaitu pelaksanaan test kecil berdasarkan fakta yang diperoleh siswa.
8)      Whole-class units yaitupemberian materi oleh guru diakhir waktu pembelajaran dengan strategi pemecahan masalah.

Ciri-ciri model pembelajaran TAI (Team Assisted-Individualization atau Team Accelerated):
(1) Belajar bersama dengan teman
(2) Selama proses belajar terjadi tatap muka antar teman
(3) Saling mendengarkan pendapat di antara anggota kelompok
(4) Belajar dari teman sendiri dalam kelompok
(5) Belajar dalam kelompok kecil
(6) Produktif berbicara atau saling mengemukakan pendapat
(7) Keputusan tergantung pada mahasiswa sendiri
(8) Mahasiswa aktif (Stahl, 1994). Dan yang paling utama adalah setiap siswa secara individual belajar materi pembelajaran yang sudah dipersiapkan oleh guru.

Model pembelajaran kooperatif memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Hal demikian juga dimiliki model pembelajaran kooperatif tipe TAI. Berikut ini adalah kelebihan dan kelemahan model pembelajaran tipe TAI.
1.      Kelebihan
Ø  Meningkatkan hasil belajar
Ø  Meningkatkan motivasi belajar
Ø  Mengurangi perilaku yang mengganggu dan konflik antar pribadi
Ø  Siswa yang lemah dapat terbantu dalam menyelesaikan masalah
Ø  Siswa diajarkan bagaimana bekerjasama dalam suatu kelompok
Ø  Siswa yang pandai dapat mengembangkan  kemampuan dan keterampilannya
Ø  Adanya rasa tanggung jawab dalam kelompok dalam menyelesaikan masalah
Ø  Menghemat presentasi guru sehingga waktu pembelajaran lebih efaktif
Ø  Program ini bisa membantu siswa yang lemah/ siswa yang mengalami kesulitan dalam memahami materi belajar.
Ø  Model pembelajaran Team Assisted Individualization membantu meningkatkan kemampuan pemecahan masalah peserta didik dan mengurangi anggapan banyak peserta didik bahwa matematika itu sulit.
Ø  Pada model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization peserta didik mendapatkan penghargaan atas usaha mereka.
Ø  Melatih peserta didik untuk bekerja secara kelompok, melatih keharmonisan dalam hidup bersama atas dasar saling menghargai.

2.      Kelemahan
Ø  Tidak semua mata pelajaran cocok diajarkan dengan model pembelajaran kooperatif tipe Team Assisted Individualization (TAI).
Ø  Apabila model pembelajaran ini merupakan model pembelajan yang baru diketahui, kemungkinan sejumlah peserta didik bingung, sebagian kehilangan rasa percaya diri dan sebagian mengganggu antar peserta didik lain
Ø  Siswa yang kurang pandai secara tidak langsung akan menggantungkan dirinya pada siswa yang pandai
Ø  Tidak ada persaingan antar kelompok
Ø  Tidak semua materi dapat diterapkan pada metode ini.
Ø  Membutuhkan pengelolaan kelas yang baik
Ø  Memungkinkan adanya anggota kelompok yang pasif

1 comment: