qu

qu

Saturday, April 6, 2013

model pembelajaran kooperatif tipe NHT


MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF
 TIPE NHT

A.    Pengertian Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
NHT (Numbered Kooperatif Head together) adalah jenis pembelajaran kooperatif yang diranang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan seebagai alternative terhadap kelas tradisional.
NHT (Number Head Together) pertama kali dikembangkan oleh Spenser kas (1992) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam pembelajaran terhadap suatu pelajaran dan memecah pemahaman mereka terhadap pelajaran tersebut.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk meningkatkan penguasaan  akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen  dalamIbrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran tersebut.
Numbered Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006).
Dari beberapa pengertian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.Para siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
Ibrahim mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif dengan tipe NHT,yaitu :
1. Hasil belajar akademik stuktural
Bertujuan untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2. Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar belakang.
3. Pengembangan keterampilan social
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa.
Keterampilan yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan sebagainya.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen dalam Ibrahim (2000: 29), dengan tiga langkah yaitu :
a.       Pembentukan kelompok;
b.      Diskusi masalah;
c.       Tukar jawaban antar kelompok
Ada beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh  Lundgren dalam Ibrahim (2000: 18), antara lain adalah :
1.  Rasa harga diri menjadi lebih tinggi
2.  Memperbaiki kehadiran
3.  Penerimaan terhadap individu menjadi lebih besar
4.  Perilaku mengganggu menjadi lebih kecil
5.  Konflik antara pribadi berkurang
6.  Pemahaman yang lebih mendalam
7.  Meningkatkan kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
8.  Hasil belajar lebih tinggi

B.     Langkah-langkah Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe NHT tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi enam langkah sebagai berikut :
Langkah 1. Persiapan
Dalam tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.

Langkah 2. Pembentukan kelompok
Dalam pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT. Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar.Selain itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.

Langkah 3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
Dalam pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh guru.

Langkah 4. Diskusi masalah
Dalam kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh guru.Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang bersifat umum.

Langkah 5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.



Langkah 6. Memberi kesimpulan
Guru bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan dengan materi yang disajikan.

C. Kelebihan dan Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
v Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
a.       Lebihbertanggung jawab terhadap tugas yang ditetapkan oleh guru.dalam pembelajaran kooperatif tipe NHT siswa lebih bertanggung jawab akan tugas yang diberikan karena dalam embelajarannya siswa dalam hal diberi nomor yang berbeda
b.      Lebih mudah siswa berinterasi dengan teman-teman dalam kelas.pada pembelajaran ini siswa perlu berkomunikasi satu sama lain sedangkan pada guru hanya sebagai fasilitator dan indikator bagi peserta didik
c.       Ide-ide banyak muncul dari siswa.ketika kelompok dibentuk banyak ide-ide yang keluar dari siswa sehingga siswa lebih aktif dalam memberikan gagasan serta pendapat.


v Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
a.       Kurang tersedianya saran dan prasarana.tidak ada dukungan dan pihak sekolah untuk mendukung dalam kelompokan
b.      Usaha meningkatkan kemampuan guru dalam belajar mengajar dan pemahaman ulang
c.       Kurang ketersediaaan waktu dan sosialisasi dari guru.tidak cukup waktu yang diperlukan karena dalam pembagian kelompok menggunakan nomor anggota,banyak membutuhkan waktu yang lama
d.      Siswa lebih mudah membebaskan diri dari keterlibatan dan memperhati pembelajaran.banyak embelajaran yang dapat mmberi nilai membosankan bagi peserta didik dapat dengan mudah membebankan diri dari pemerhati pembelajaran dikarenakan membosankan                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             

Kelebihan dari model pembelajaran kooperatif tipe NHT sebagaimana dijelaskan oleh Hill (1993) dalam Tryana (2008) bahwa model NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu memperdalam pamahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa ingin tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siwa, mengembangkan rasa saling memiliki, serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan.

No comments:

Post a Comment