MODEL PEMBELAJARAN
KOOPERATIF
TIPE NHT
A.
Pengertian
Model Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
NHT
(Numbered Kooperatif Head together) adalah jenis pembelajaran kooperatif yang
diranang untuk mempengaruhi pola
interaksi siswa dan seebagai alternative terhadap kelas tradisional.
NHT
(Number Head Together) pertama kali dikembangkan oleh Spenser kas (1992) untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam
pembelajaran terhadap suatu pelajaran dan memecah pemahaman mereka terhadap
pelajaran tersebut.
Pembelajaran kooperatif tipe NHT merupakan salah satu
tipe pembelajaran kooperatif yang menekankan pada struktur khusus yang
dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan memiliki tujuan untuk
meningkatkan penguasaan akademik. Tipe ini dikembangkan oleh Kagen dalamIbrahim (2000: 28) dengan melibatkan para siswa dalam menelaah
bahan yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka
terhadap isi pelajaran tersebut.
Numbered Heads Together adalah suatu model pembelajaran yang lebih mengedepankan kepada aktivitas
siswa dalam mencari, mengolah, dan melaporkan informasi dari berbagai sumber
yang akhirnya dipresentasikan di depan kelas (Rahayu, 2006).
Dari
beberapa pengertian diatas, dapat kita ambil kesimpulan bahwa pembelajaran
kooperatif tipe NHT merupakan strategi pembelajaran yang mengutamakan adanya
kerjasama antar siswa dalam kelompok untuk mencapai tujuan pembelajaran.Para
siswa dibagi ke dalam kelompok-kelompok kecil dan diarahkan untuk mempelajari
materi pelajaran yang telah ditentukan. Tujuan dibentuknya kelompok kooperatif
adalah untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar dapat terlibat secara
aktif dalam proses berpikir dan dalam kegiatan-kegiatan belajar. Dalam hal ini
sebagian besar aktifitas pembelajaran berpusat pada siswa, yakni mempelajari
materi pelajaran serta berdiskusi untuk memecahkan masalah
Ibrahim
mengemukakan tiga tujuan yang hendak dicapai dalam pembelajaran kooperatif
dengan tipe NHT,yaitu :
1.
Hasil belajar akademik stuktural
Bertujuan
untuk meningkatkan kinerja siswa dalam tugas-tugas akademik.
2.
Pengakuan adanya keragaman
Bertujuan
agar siswa dapat menerima teman-temannya yang mempunyai berbagai latar
belakang.
3.
Pengembangan keterampilan social
Bertujuan untuk mengembangkan keterampilan
sosial siswa.
Keterampilan
yang dimaksud antara lain berbagi tugas, aktif bertanya, menghargai pendapat
orang lain, mau menjelaskan ide atau pendapat, bekerja dalam kelompok dan
sebagainya.Penerapan pembelajaran kooperatif tipe NHT merujuk pada konsep Kagen
dalam Ibrahim (2000: 29), dengan
tiga langkah yaitu :
a.
Pembentukan kelompok;
b.
Diskusi masalah;
c.
Tukar jawaban antar
kelompok
Ada
beberapa manfaat pada model pembelajaran kooperatif tipe NHT terhadap siswa
yang hasil belajar rendah yang dikemukakan oleh Lundgren dalam Ibrahim
(2000: 18), antara lain adalah :
1. Rasa
harga diri menjadi lebih tinggi
2. Memperbaiki
kehadiran
3. Penerimaan
terhadap individu menjadi lebih besar
4. Perilaku
mengganggu menjadi lebih kecil
5. Konflik
antara pribadi berkurang
6. Pemahaman
yang lebih mendalam
7. Meningkatkan
kebaikan budi, kepekaan dan toleransi
8. Hasil
belajar lebih tinggi
B. Langkah-langkah
Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
Langkah-langkah pembelajaran kooperatif tipe
NHT tersebut kemudian dikembangkan oleh Ibrahim (2000: 29) menjadi enam langkah
sebagai berikut :
Langkah 1. Persiapan
Dalam
tahap ini guru mempersiapkan rancangan pelajaran dengan membuat Skenario
Pembelajaran (SP), Lembar Kerja Siswa (LKS) yang sesuai dengan model
pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Langkah
2. Pembentukan kelompok
Dalam
pembentukan kelompok disesuaikan dengan model pembelajaran kooperatif tipe NHT.
Guru membagi para siswa menjadi beberapa kelompok yang beranggotakan 3-5 orang
siswa. Guru memberi nomor kepada setiap siswa dalam kelompok dan nama kelompok
yang berbeda. Kelompok yang dibentuk merupakan percampuran yang ditinjau dari
latar belakang sosial, ras, suku, jenis kelamin dan kemampuan belajar.Selain
itu, dalam pembentukan kelompok digunakan nilai tes awal (pre-test) sebagai
dasar dalam menentukan masing-masing kelompok.
Langkah
3. Tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku
panduan
Dalam
pembentukan kelompok, tiap kelompok harus memiliki buku paket atau buku panduan
agar memudahkan siswa dalam menyelesaikan LKS atau masalah yang diberikan oleh
guru.
Langkah
4. Diskusi masalah
Dalam
kerja kelompok, guru membagikan LKS kepada setiap siswa sebagai bahan yang akan
dipelajari. Dalam kerja kelompok setiap siswa berpikir bersama untuk
menggambarkan dan meyakinkan bahwa tiap orang mengetahui jawaban dari
pertanyaan yang telah ada dalam LKS atau pertanyaan yang telah diberikan oleh
guru.Pertanyaan dapat bervariasi, dari yang bersifat spesifik sampai yang
bersifat umum.
Langkah
5. Memanggil nomor anggota atau pemberian jawaban
Dalam
tahap ini, guru menyebut satu nomor dan para siswa dari tiap kelompok dengan
nomor yang sama mengangkat tangan dan menyiapkan jawaban kepada siswa di kelas.
Langkah
6. Memberi kesimpulan
Guru
bersama siswa menyimpulkan jawaban akhir dari semua pertanyaan yang berhubungan
dengan materi yang disajikan.
C. Kelebihan dan
Kelemahan Pembelajaran Kooperatif Tipe NHT
v Kelebihan Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT
a. Lebihbertanggung
jawab terhadap tugas yang ditetapkan oleh guru.dalam pembelajaran kooperatif
tipe NHT siswa lebih bertanggung jawab akan tugas yang diberikan karena dalam
embelajarannya siswa dalam hal diberi nomor yang berbeda
b. Lebih
mudah siswa berinterasi dengan teman-teman dalam kelas.pada pembelajaran ini
siswa perlu berkomunikasi satu sama lain sedangkan pada guru hanya sebagai
fasilitator dan indikator bagi peserta didik
c. Ide-ide
banyak muncul dari siswa.ketika kelompok dibentuk banyak ide-ide yang keluar
dari siswa sehingga siswa lebih aktif dalam memberikan gagasan serta pendapat.
v Kelemahan Pembelajaran
Kooperatif Tipe NHT
a. Kurang
tersedianya saran dan prasarana.tidak ada dukungan dan pihak sekolah untuk
mendukung dalam kelompokan
b. Usaha
meningkatkan kemampuan guru dalam belajar mengajar dan pemahaman ulang
c. Kurang
ketersediaaan waktu dan sosialisasi dari guru.tidak cukup waktu yang diperlukan
karena dalam pembagian kelompok menggunakan nomor anggota,banyak membutuhkan
waktu yang lama
d. Siswa
lebih mudah membebaskan diri dari keterlibatan dan memperhati
pembelajaran.banyak embelajaran yang dapat mmberi nilai membosankan bagi
peserta didik dapat dengan mudah membebankan diri dari pemerhati pembelajaran
dikarenakan membosankan
Kelebihan dari model pembelajaran
kooperatif tipe NHT sebagaimana dijelaskan oleh Hill (1993) dalam Tryana
(2008) bahwa model NHT dapat meningkatkan prestasi belajar siswa, mampu
memperdalam pamahaman siswa, menyenangkan siswa dalam belajar, mengembangkan sikap
positif siswa, mengembangkan sikap kepemimpinan siswa, mengembangkan rasa ingin
tahu siswa, meningkatkan rasa percaya diri siwa, mengembangkan rasa saling
memiliki, serta mengembangkan keterampilan untuk masa depan.
No comments:
Post a Comment