Kini kau
mengabarkan padaku bahwa kau telah tak bersamanya. Bahagia rasanya hati ini
walaupun ku tau ini adalah pemikiran yang kurang pantas kufikirkan saat ada
sesama saudaraku sedang bersuram hati tapi rasa ini tak bisa kuhindari
.
Kini kau kembali memberikan harapan padaku yang kembali ku bangun harapan itu agar dapat tercapai dengan kokohnya.
Namun belum sempat menara itu berdiri kini kau robohkan kembali harapan yang baru saja ku bangun.
Kini kau telahmenemukan seseorang yang mungkin telah kau sayang.
Hati ini kembali terkoyak saat tau hal itu. Luka yang baru saja kembali menutup kini kembali menganga dan bahkan kini lebih lebar adanya.
Kini kau kembali memberikan harapan padaku yang kembali ku bangun harapan itu agar dapat tercapai dengan kokohnya.
Namun belum sempat menara itu berdiri kini kau robohkan kembali harapan yang baru saja ku bangun.
Kini kau telahmenemukan seseorang yang mungkin telah kau sayang.
Hati ini kembali terkoyak saat tau hal itu. Luka yang baru saja kembali menutup kini kembali menganga dan bahkan kini lebih lebar adanya.
Saat itu
kurasa kau begitu telah sempurna mempermainkan perasaanku kau begitu tidak adil
dengan bersikap semena-mena dengan perasaan orang lain. Dengan mudahnya kau
memberikan harapan tapi semudah itu juga kau meruntuhkan harapan yang telah kau
berikan itu.
No comments:
Post a Comment